
dilihat
Pada Jumat, 21 Maret 2025, pemerintahan Jepang merilis rancangan pedoman untuk penduduk Tokyo Raya apabila Gunung Fuji meletus. Dalam mitigasi Jepang tersebut, menyebut warga untuk tetap di dalam rumah apabila bencana ini terjadi. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku saat hujan abunya menjadi semakin parah.
Tingkat keparahan hujan abu sendiri berada dalam akumulasi lebih dari 30 cm. Jika mencapai tingkatan tersebut, maka warga harus mengungsi. Pedoman ini sendiri berasal dari panel ahli yang membahas tentang langkah perlindungan untuk masyarakat di kawasan terdampak.
Mitigasi Jepang Jika Gunung Fuji Meletus
Gunung setinggi 3.776 m ini pernah meletus pada tahun 1707. Saat peristiwa mengerikan ini terjadi, letusannya berlangsung hingga 16 hari.
Dampak letusan gunung ini menciptakan lapisan abu vulkanik yang tebalnya sekitar 4 cm. Menurut catatan sejarah, lapisan abu vulkanik tersebut berada di pusat Kota Tokyo.
Sebagai antisipasi apabila Gunung Fuji meletus, maka pemerintah Jepang memberikan mitigasi atau pedoman evakuasi. Hal ini untuk pencegahan dampak buruk yang bisa terjadi nantinya.
Dengan adanya pedoman ini, pemerintah Jepang berupaya untuk meminimalisir risiko bagi warga yang tinggalnya di wilayah terdampak. Pemerintahan Jepang juga berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan nyawa sekaligus meminimalisir dampak bencana yang akan terjadi di masa mendatang. Apalagi bencana ini tidak bisa diprediksi sebelumnya sehingga perlu persiapan yang matang.
Tahap Situasi Hujan Abu
Dalam mitigasi Jepang ini, ada sejumlah tahapan pedoman yang berkaitan dengan situasi hujan abu. Berikut tahapannya.
Tahap 1
Tahap pertama ini terjadi saat abunya mencapai 3 cm dan tak berdampak signifikan.
Tahap 2
Lalu untuk tahap kedua mencangkup abu yang tingginya 3-30 cm dan menimbulkan kerusakan ringan.
Tahap 3
Untuk tahap 3 mencangkup jumlah sama, namun kerusakannya lebih besar.
Tahap 4
Mengenai tahap 4 ini, abunya lebih dari 30 cm. Oleh karena itu, warga harus mengungsi.
Evakuasi sangatlah penting karena bisa menghindari risiko rumah runtuh. Hal ini lantaran abu yang berat sesudah menyerap air hujan bisa berpotensi meruntuhkan bangunan.
Dari sini pemerintah daerah perlu mengarahkan warga agar mengungsi ke luar wilayah terdampak abu tebal. Hal ini berbeda dengan tahap 1 sampai 3 yang meminta warga untuk tetap berada di rumah.
Akan tetapi, warga boleh keluar rumah jika ada ancaman langsung yang menyerang keselamatannya. Pada tahap ketiga, warga juga disarankan untuk pindah ke wilayah lain apabila terjadi longsor ataupun gangguan lainnya.
Skenario Terburuk Antisipasi Letusan Gunung Fuji
Berdasarkan panel pakarnya, dalam skenario terburuk menyebut letusannya bisa memuntahkan abu dengan ketebalan 30 cm. Ukuran tersebut tentu lebih di atas Tokyo. Hal ini karena sebanding dengan 100 km di timur laut Gunung Fuji.
Peristiwa ini bisa menghancurkan rumah-rumah kayu. Kerusakannya semakin parah apabila disertai hujan. Oleh sebab itu, warga harus segera mengungsi.
Bahkan meski hujan tidak terlalu parah sekalipun, tetap akan terjadi kerusakan bangunan besar. Misalnya saja gedung olahraga sekolah yang seringkali berperan sebagai pusat evakuasi.
Selain itu, dalam mitigasi ini, pemerintah Jepang juga menekankan pentingnya persediaan darurat. Hal ini karena hujan abu dari letusan Gunung Fuji bisa mengganggu pengiriman persediaan.
Belum lagi masalah pemadaman listrik hingga gangguan sinyal seluler. Antisipasi juga membeberkan soal kualitas air yang menurun dan terbatasnya kendaraan untuk mengakses jalan akibat tertutup abu.
Dengan adanya mitigasi Jepang ini, maka bisa jadi persiapan terbaik sekaligus antisipasi saat Gunung Fuji meletus. Hal ini sangatlah penting karena Gunung Fuji termasuk puncak tertinggi Jepang.
Comments
0 comment